Selasa, 14 Juni 2016

pengatar ilmu tanaman (pencangkokan mangga)

Frengky Dian              151510601101
Herlina Efendi            151510601107
Rahmah Raisha F        151510601108
Adinda Tissa R           151510601110
Suni Wakhidah           151510601112
Ahmad Hudaifa          151510601119
Reni Endi                    151510601122
Rahmawati Wibi         151510601129
Pencangkokan Mangga
Latar Belakang
Jaman sekarang semua hal sudah sangat canggih dan praktis. Mulai dari peralatan yang dahulu sederhana hingga peralatan yang rumit. Semua itu bisa dilakukan seiring dengan adanya kemajuan teknologi. Disetiap bidang sudah ada pakar ilmuwannya sendiri baik manusia, hewan, tumbuhan dan lain-lain. Tapi cara canggih dan praktis itu tidak harus menggunakan teknologi modern.
            Di sini masalah yang akan dibahas ialah tumbuhan khususnya pada bidang perkembang biakkan yaitu mencangkok. Mencangkok merupakan salah satu perkembangbiakkan vegetatif yang sudah sangat terkenal di wilayah Indonesia. Pada umumnya para pemilik perkebunan khususnya buah di Indonesia menggunakan cangkok untuk perkembangbiakkan buahnya. Karena, para petani kebun meyakini bahwa mencangkok bisa membuat tanaman lebih cepat tubuh dan menghasilkan buah yang relatif singkat. Hal lain yang mendasari petani dalam mancangkok yaitu banyaknya pemesanan tumbuhan oleh para pembeli, sehingga para petani lebih memilih menggunakan cangkok daripada biji. Walaupun  buah yang akan dihasilkan akan persis dengan induknya  itu tidak mempengaruhi pendirian para petani karena kelebihan dari mencangkok itu sudah cukup bagi mereka.
Rumusan Masalah
1.                  Apa itu mangga ?
2.                  Bagaimana proses mencangkok mangga?

Pembahasan
Mangga adalah salah satu jenis buah yang dibudidayakan oleh manusia. Mangga merupakan salah satu varietas unggul. Buahnya berbentuk jorong, berparuh sedikit, dan ujungnya meruncing. Pangkal buah berwarna merah keunguan, sedangkan bagian lainnya berwarna hijau kebiruan. Kulitnya tidak begitu tebal, berbintik-bintik kelenjar berwarnakeputihan, dan ditutupi lapisan lilin. Daging buahnya tebal, berwarna kuning, lunak, tak berserat, dan tidak begitu banyak mengandung air. Rasanya manis segar, tetapi pada bagian ujungnya kadang-kadang terasa asam. Bijinya kecil, lonjong pipih, dan panjangnya antara 13-14 cm.Panjangbuahnya dapatmencapai 15 cm dengan beratrata-rata per buah 450 g. Produktivitasnya cukup tinggi,dapat mencapai 54 kg/pohon.
Tanaman mangga termasuk tanaman dataran rendah.Tanaman ini dapat tumbuh dan berkembang baik di daerahdengan ketinggian antara 0-300m di atas permukaan laut.Meskipun demikian, tanaman ini juga masih dapat tumbuh sampai ketinggian 1.300 m diatas permukaan laut. Daerah dengan curah hujan antara 750-2.250 mm pertahun dan temperatur 24-27° C merupakan tempat tumbuh yang baik untuk tanaman buah ini. Jenis tanah yang cocok adalah tanah yang gembur,berdrainase baik, ber-pH antara5,5-6, dan dengan kedalaman airtanah antara 50-150 cm.

Proses Mencangkok
 
Tanaman yang dapat dicangkok pada umumnya adalah tanaman yang berkambium dan berbiji dikotil (biji berbelah dua). Fungsi dan keuntungan dari mencangkok adalah mendapatkan hasil atau buah dari pohon yang berukuran kecil dan kualitas dari hasilnya sama dengan pohon yang tidak di cangkok. Kekurangan dari mencangkok tanaman adalah, pohon tersebut tidak memiliki akar tunggang yang berfungsi untuk menopang pohon setelah besar. Tidak sedikit orang yang melakukan pencangkokan mengalami kegagalan, diantaranya adalah akar cangkokan yang tidak tumbuh sehingga mati.

Berikut adalah langkah-langkah mencangkok tanaman yang benar:
Bahan dan alat :
1. Pisau yang tidak berkarat
2. Tanah hitam yang gembur
3. Plastik atau sabut kelapa
4. Tali plastik
5. Air secukupya
6. Gergaji

Cara membuat :
1. Pilih batang pohon yang sudah dewasa dan berkambium (rambutan, jambu, mangga, kedondong,dll) yang memiliki diameter kira-kira 2 cm.
2. Potong bagian kulit batang kira-kira 10 cm kemudian diamkan 10-15 menit atau sampai getah batang pohon tersebut kering.
3. Setelah kering, campurkan tanah dan air secukupnya dan diaduk sampai merata sehingga kelihatan basah (jangan terlalu basah).
4. Kemudian tanah tersebut ditempelkan ke batang yang telah di kerat kulitnya dan dibungkus menggunakan plastik atau sabut kelapa.
5. Sebelum mengikat plastik atau sabut kepala, pastikan batang pohon yang telah di kerat tertutupi oleh tanah untuk menghindari kekeringan pada pada batang. Kemudian biarkan 3-4 bulan dan di siram 3x seminggu.
6. Setelah 3-4 bulan atau akar cangkokan telah tumbuh, potong bagian bawah cangkokan dengan gergaji untuk menghindari goyangan yang berlebihan pada cangkokan yang dapat membuat kegagalan.
7. Potong ranting-ranting kecil dan daun karena sangat berpengaruh dan akan mengakibatkan goyangan pada cangkokan sehingga  beberapa akar putus.
8. Buka bungkus cangkokan dengan hati-hati
9. Kemudian tanam terlebih dahulu dalam polybag hingga ranting dan daun bertumbuh.
10. Setelah ranting dan daun baru bertumbuh, cangkokan telah siap di tanam langsung di tanah.

Kesimpulan :
Di jaman modern seperti ini efisien untuk mendapatkan buah dalam waktu yag cepat dan hasilnya sama persis dengan induknya menyebabkan manusia berpikir untuk mendapatkannya. Dengan kemajuan teknologi di bidang pertanian akhirnya manusia menemukan teknik mencangkok pada tumbuhan , namun ternyata dengan mencangkok membuat tumbuhan tidak memiliki akar tunggang yang kuat untuk mengangkat batangnya sehingga mungkin tumbuhan yang dicangkok hanya tumbuhan yang jangka hidupnya tidak terlalu lama.

Daftar pustaka


Hanum, C. 2008. Teknik Budidaya Tanaman Jilid II untuk SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah MenengahKejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar danMenengah, Departemen Pendidikan Nasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar