2.3
Faktor Produksi Dengan 2 Input
Factor produksi dengan menggunakan 2 input
maksudnya adalah terdapat kombinasi antara 2 faktor produksi untuk menghasilkan
output yang sama. Seatu proses produksi, seorang produsen akan dihadapankan
untuk menggunakan factor produksinya secara efisien untuk hasil yang maksimum.
Kemampuan produsen untuk mengkombinasi factor input tersebut secara efisien
akan memberikan biaya yang terbaik untuk produsen. Hasil produksi yang sama
akan ditunjukan oleh suatu kurva isokuan, sedangkan biaya yang digunakan untuk
menghasilkan produk disebut isocost, karena semua factor produksi bersifat
variable, maka produksinya berhubungan dengan analisis jangka panjang
Secara umum, modal
tambahan meningkatkan produktivitas tenaga kerja karena modal, bangunan, mesin
dan seterusnya tidak berguna tanpa orang yang mengoperasikannya, dapat
dikatakan bahwa modal dan tenaga kerja adalah input komplementar. Pada dasarnya, modal tambahan meningkatkan
produktivitas tenaga kerja, yaitu jumlah output yang diproduksi per pekerja per
jam (Case and Fair. 2007)
2.3.1
Isokuan
Kurva isokuan adalah
kurva yang menggambarkan kombinasi 2 macam input untuk menghasilkan
output/produksi yang sama jumlahnya.
Bentuk kurva isokuan bermacam- macam, bisa linier apabila kombinasi antara
input tersebut memberikan perusahaan yang proposional bila salah satunya
berubah dan dapat juga cembung pada titik origin. Bentuk kurva isokuan tidak
berupa garis lurus vertical atau horizontal karena lazimnya tidak mungkin untuk
menghasilkan barang dalam jumlah tak hingga atau nol dengan menggunakan jumlah
factor produksi terbatas. Isokuan mempunyai karakteristik yang sama dengan
kurva indeferen :
1. Di
daerah asal yang revelan, isokuan memiliki kemiringan negative
2. Isokuan
cembung terhadap titik asal
3. Isokuan
tidak pernah saling berpotongan
2.3.2 Isocost
Keterangan gambar
Kurva ini menunjukan berbagai kombinasi
2 input yakni, modal dan tenaga kerja yang digunakan utuk menghasilkan output
dengan biaya yang sama. Bila dana yang dimiliki produsen sebesar L dan input
yang digunakan adalah K dan L dengan harga masing-masing adalah pk dan pl
apabila dana yang dimiliki berubah, sedangkan harga kedua input tetap maka
isocost akan bergeser sejajar dengan yang sebelumnya, karena memiliki slope
yang sama. Apabila harga salah satu atau kedua input berubah sementara dana
yang dimiliki tetap maka slope dari isocost berubah. (Pracoyo dan Anto, 2006.)
Menentukan intersep dan
slope dari kurva isocost apabila dalam suatu proses produksi hanya digunakan 2
input capital (K) dan tenaga kerja (L), serta harga masing-masing input adalah
r untuk kapital dan w untuk tenaga
kerja, serta dana yang dimiliki produsen ssebesar I mka situasi ini dapat ditunjukan
dengan persamaan berikut ini:
I = r K+ w L
|
4.3.3
Equilibirium Produsen
Menurit Gilarso (2003) Perusahaan
dikatakan dalam keadaan ‘keseimbangan” (equilibirium
of the firm) bila jumlaah produksi diatur sedemikian rupa hingga perusahaan
mencapai laba maksimal. Hal ini terjadi apabila MC = MR. dalam jangka pendek
perusahaan mungkin mencaapai laba ekonomis (lebih dari laba norma). Dalam
jangka panjang perusahaan yang bekerja dipasar bebas (persaingan) akan dipaksa oleh
persaingan untuk berproduksi pada tingkat biaya yang serendah-rendahnya.
Produsen berada dalam
equilibirium apabila produsen tersebut mencapai isokuan tertinggi dengan kurva
biaya tertentu . kondisi ini terjadi apabila isokuan bersinggungan dengan kurva
biaya sama. Pada titik singgung ini, kemiringn absolute isokuan sama dengan
kemiringan absolute kurva biaya sama, yaitu pada titik equilibirium
Terdapat 2 syarat ekuilibirium:
1.
Berdasarkan dalil least cost combination artinya kombinasi penggunaan input untuk
menghasilkan suatu output tertentu dengan biaya total minimum.
MPL
/ PL = MPK / PK
; L. PL + K. PK = I
2.
Berdasarkan dalil keuntungan maksimal
MPL
/ PL = MPK / PK
= I / P.Q
BAB
3. PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1.
2.
3. Factor
produksi dengan menggunakan 2 input maksudnya adalah terdapat kombinasi antara
2 faktor produksi untuk menghasilkan output yang sama. Seatu proses produksi,
seorang produsen akan dihadapankan untuk menggunakan factor produksinya secara
efisien untuk hasil yang maksimum. Kemampuan produsen untuk mengkombinasi
factor input tersebut secara efisien akan memberikan biaya yang terbaik untuk
produsen. Hasil produksi yang sama akan ditunjukan oleh suatu kurva isokuan,
sedangkan biaya yang digunakan untuk menghasilkan produk disebut isocost,
karena semua factor produksi bersifat variable, maka produksinya berhubungan
dengan analisis jangka panjang
Terdapat
2 syarat ekuilibirium:
1. Berdasarkan
dalil least cost combination artinya
kombinasi penggunaan input untuk menghasilkan suatu output tertentu dengan
biaya total minimum.
MPL
/ PL = MPK / PK
; L. PL + K. PK = I
2. Berdasarkan
dalil keuntungan maksimal
MPL
/ PL = MPK / PK
= I / P.Q
daftar pustaka
Pracoyo,
T. K dan Anto P. 2006. Aspek Dasar
Ekonomi Mikro. Jakarta: Grammedia Widiasarana Indonesia
Gilarso.
2003. Pengantar Ilmu Ekonomi mikro.
Jogjakarta : Kanisius
Case,
K. E dan Fair, R. C. 2007. Prinsip
Prinsip Ekonomi. Jakarta : Erlangga
Rahardja,
P., Manurung, M. 1999. Teori Ekonomi
Mikro Suatu Pengantar. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar