Selasa, 16 Mei 2017

Faktor Produksi Dengan 2 Input

2.3 Faktor Produksi Dengan 2 Input
 Factor produksi dengan menggunakan 2 input maksudnya adalah terdapat kombinasi antara 2 faktor produksi untuk menghasilkan output yang sama. Seatu proses produksi, seorang produsen akan dihadapankan untuk menggunakan factor produksinya secara efisien untuk hasil yang maksimum. Kemampuan produsen untuk mengkombinasi factor input tersebut secara efisien akan memberikan biaya yang terbaik untuk produsen. Hasil produksi yang sama akan ditunjukan oleh suatu kurva isokuan, sedangkan biaya yang digunakan untuk menghasilkan produk disebut isocost, karena semua factor produksi bersifat variable, maka produksinya berhubungan dengan analisis jangka panjang
Secara umum, modal tambahan meningkatkan produktivitas tenaga kerja karena modal, bangunan, mesin dan seterusnya tidak berguna tanpa orang yang mengoperasikannya, dapat dikatakan bahwa modal dan tenaga kerja adalah input komplementar.  Pada dasarnya, modal tambahan meningkatkan produktivitas tenaga kerja, yaitu jumlah output yang diproduksi per pekerja per jam (Case and Fair. 2007)
2.3.1 Isokuan
Kurva isokuan adalah kurva yang menggambarkan kombinasi 2 macam input untuk menghasilkan output/produksi  yang sama jumlahnya. Bentuk kurva isokuan bermacam- macam, bisa linier apabila kombinasi antara input tersebut memberikan perusahaan yang proposional bila salah satunya berubah dan dapat juga cembung pada titik origin. Bentuk kurva isokuan tidak berupa garis lurus vertical atau horizontal karena lazimnya tidak mungkin untuk menghasilkan barang dalam jumlah tak hingga atau nol dengan menggunakan jumlah factor produksi terbatas. Isokuan mempunyai karakteristik yang sama dengan kurva indeferen :
1.      Di daerah asal yang revelan, isokuan memiliki kemiringan negative
2.      Isokuan cembung terhadap titik asal
3.      Isokuan tidak pernah saling berpotongan
2.3.2  Isocost
Setiap kegiatan produksi, setiap produsen mempunyai kendala mengenai dana yang terbatas untuk mengalokasikan sejumlah input. Keterbatasan dana tersebut ditunjukan dalam sebuah kurva yang disebut dengan isocost. Isocost atau isobiaya merupakan kurva yang menggambarkan kombinasi 2 dinput yang memerlukaan biaya yang sama, jika kita mengasumsikan perusahaan hanya menggunakan 2 input dalam produksinya yakni tenaga kerja (L) dan capital (K) maka biaya total yang harus dikeluarkan sebesar TC = wL + rK, dimana TC adalah biaya total, w adalah upah/gaji (biaya tenaga kerja), L adalah jumlah tenaga kerja, r adalah bunga (biaya kapita), K banyaknya capital yang digunakan. Slope dari kurva ini merupakan rasio dari harga kedua input. Pemahaman analog seperti perilaku konsumen berkaitan dengan garis anggaran sehingga membentuk kurva yang sama, kemiringan yang sama, arah pergeserannya juga sama,yang membedakan adalah sumbu-sumbunya. Bila pada saat membahas garis anggaran, sumbu yang tercantum dalam kurva adalah kuantitas barang tertentu, sedangkan dalam isocost adalah kuantutas input . supaya lebih jelas perhatikan gambar berikut (Pracoyo dan Anto, 2006.)
Keterangan gambar
Kurva ini menunjukan berbagai kombinasi 2 input yakni, modal dan tenaga kerja yang digunakan utuk menghasilkan output dengan biaya yang sama. Bila dana yang dimiliki produsen sebesar L dan input yang digunakan adalah K dan L dengan harga masing-masing adalah pk dan pl apabila dana yang dimiliki berubah, sedangkan harga kedua input tetap maka isocost akan bergeser sejajar dengan yang sebelumnya, karena memiliki slope yang sama. Apabila harga salah satu atau kedua input berubah sementara dana yang dimiliki tetap maka slope dari isocost berubah. (Pracoyo dan Anto, 2006.)
Menentukan intersep dan slope dari kurva isocost apabila dalam suatu proses produksi hanya digunakan 2 input capital (K) dan tenaga kerja (L), serta harga masing-masing input adalah r untuk kapital dan  w untuk tenaga kerja, serta dana yang dimiliki produsen ssebesar I mka situasi ini dapat ditunjukan dengan persamaan berikut ini:
I = r K+ w L
 



4.3.3 Equilibirium Produsen
Menurit Gilarso (2003) Perusahaan dikatakan dalam keadaan ‘keseimbangan” (equilibirium of the firm) bila jumlaah produksi diatur sedemikian rupa hingga perusahaan mencapai laba maksimal. Hal ini terjadi apabila MC = MR. dalam jangka pendek perusahaan mungkin mencaapai laba ekonomis (lebih dari laba norma). Dalam jangka panjang perusahaan yang bekerja dipasar bebas (persaingan) akan dipaksa oleh persaingan untuk berproduksi pada tingkat biaya yang serendah-rendahnya.
Produsen berada dalam equilibirium apabila produsen tersebut mencapai isokuan tertinggi dengan kurva biaya tertentu . kondisi ini terjadi apabila isokuan bersinggungan dengan kurva biaya sama. Pada titik singgung ini, kemiringn absolute isokuan sama dengan kemiringan absolute kurva biaya sama, yaitu pada titik equilibirium    
Terdapat 2 syarat ekuilibirium:
1.      Berdasarkan dalil least cost combination artinya kombinasi penggunaan input untuk menghasilkan suatu output tertentu dengan biaya total minimum.
      MPL / PL = MPK / PK ; L. PL + K. PK = I
2.      Berdasarkan dalil keuntungan maksimal
      MPL / PL = MPK / PK = I / P.Q



BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.
2.
3.  Factor produksi dengan menggunakan 2 input maksudnya adalah terdapat kombinasi antara 2 faktor produksi untuk menghasilkan output yang sama. Seatu proses produksi, seorang produsen akan dihadapankan untuk menggunakan factor produksinya secara efisien untuk hasil yang maksimum. Kemampuan produsen untuk mengkombinasi factor input tersebut secara efisien akan memberikan biaya yang terbaik untuk produsen. Hasil produksi yang sama akan ditunjukan oleh suatu kurva isokuan, sedangkan biaya yang digunakan untuk menghasilkan produk disebut isocost, karena semua factor produksi bersifat variable, maka produksinya berhubungan dengan analisis jangka panjang
Terdapat 2 syarat ekuilibirium:
1.      Berdasarkan dalil least cost combination artinya kombinasi penggunaan input untuk menghasilkan suatu output tertentu dengan biaya total minimum.
            MPL / PL = MPK / PK ; L. PL + K. PK = I
2.      Berdasarkan dalil keuntungan maksimal
            MPL / PL = MPK / PK = I / P.Q




daftar pustaka
Pracoyo, T. K dan Anto P. 2006. Aspek Dasar Ekonomi Mikro. Jakarta: Grammedia Widiasarana Indonesia

Gilarso. 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi mikro. Jogjakarta : Kanisius

Case, K. E dan Fair, R. C. 2007. Prinsip Prinsip Ekonomi. Jakarta : Erlangga


Rahardja, P., Manurung, M. 1999. Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar