Selasa, 16 Mei 2017

TERJEMAHAN CHAPTER 6 BUKU AGRICULTURAL DEVELOPMENT POLICY

LOGO UNEJ

TERJEMAHAN CHAPTER 6 BUKU AGRICULTURAL DEVELOPMENT POLICY


TUGAS INDIVIDU


diajukan sebagai salah satu syarat meyelesaikan Mata Kuliah Kebijakan Peraturan Bidang Pertanian Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Jember



Nama/ NIM:




Dosen pengampu





PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017
Kelompok pemakai air sudah ada di tunishia sejak dahulu karena dikenalkan oleh penjajah dari pemerintahan prancis  Pemerintahan Tunisia menegaskan kembali pelegalan status dari kelompok dengan undang-undang yang disahkan pada tahun 1975 dan tahun1987, selama tahun1970 an bagaimanapun pemerintah terlibat ke dalam pnegembangan irigasi. `mengenali beban keuangan dan tidak efisienan pada kondisi tersebut, pada pertengahan tahun1980 pemerintah memulai untuk memperkuat kelompok pemakai air dan mengijinkan lebih keterlibatan dari sektor tersebut. yang paling sukses datang dari selatan dimana kelompok sekarang mengontrol semua rencana kegiatan pola irigasi  mulai dari ukuran 50-200 hektar. Petani bertanggunag jawab atas O&M termasuk merekrut pekerja dan untuk pembayaran alat listrik. Kelompok tersebut tersutruktur secara teknis dan finansial, sementara mereka melakukan perbaikan rutin, pemerintah melakukan perbaikan yang besar, menerima kontribusi kecil dari kelompok.
Efek posistif dari WUA pada proses identifikasi, desain dan kualitas kontruksi proyek juga telah diamati. Pada kasus proyek irigasi skala kecil di Ethiopia, lebih dari 40 kelompok pengguna air yang dibentuk secara sukarela berpartisipasi dalam identifikasi dan skema kontruksi. Kelompok ini bertanggung jawab total untuk operasi dan pemeliharaan. Hasil yang ada dari sistematik ulasan pengalaman multi negara pada pengelolaan irigasi yang dilakukan tiga sampai lima tahun oleh institute pengelolaan irigasi internasional (IPII) di sri lanka, kolombia, indonesi dan india. Menunjukan beberapa dampak yang tidak selalu positif, yang telah diringkas oleh doug vermilion sebagai berikut:
1.      Apakah pengelolaan irigasi mengurangi pengeluaran pemerintah untuk operasinal dan perawatannya ? Iya kualivikasi dari pengelolaan irigasi tidak secara langsung megurangi  tapi setidaknya didukung dengan kebijakan untuk mengurangi.
2.      Apakah pengelolaan irigasi meningkatkan kualitas pelayanan irigasi kepada petani ? Dalam empat sampel negara, pengelolaan irigasi tidak terlalu mengubah intensitas irigasi atau pemerataan distribusi air selama tiga sampai lima tahun pertama setelah adanya pengelolaan irigasi.
3.      Apakah pemeliharaan infrastrukstur irigasi diperbaiki setelah adanya pengelolaan irigasi ? di kolombia perawatan sudah baik, tetapi untuk di Indonesia dan srilanka skena tersebut sangat malah. Jadi untuk kebijakannya di perlukan subsidi dari pemerintah.
4.      Apakah pengelolaan irigasi menyebabkan produktivitas pertanian lebih tinggi? Tergantung berbagai factor, secara umum tidak terjadi perubahan yang berlebihan.
5.      Apakah pengelolaan irigasi meningkatkan ekonomi menjadi lebih tinggi? Sekali lagi hasilnya beragam, pengelolaan irigasi belum meningkatkan profitabilitas pertanian.
6.      Apakah petani masih harus membayar lebih untuk irigasi setelah adanya peengelolaan irigasi ? Iya, mereka membayar lebih
Seberapa penting partisipasi dalam pengelolaan irigasi ?. saya percaya bahwa partisipasi dalam pengelolaan iigasi adalah langkah dari pemerintah yang paling penting unruk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan system irigasi. Bagi WUA, pertanyaan utama dalam mendefinisikan peran mereka menyangkut tingkat system dimana tanggung jawab petani untuk O&M berakhir dan pemerintahdimulai atau diteruskan. Pada skala kecil, petani menjadi pemilik dari keseluruhan system, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, namun solusi ini sulit unruk diterapkan pada skla yang lebih besar jadi pembagian pekerjaan ditentukan dimana pemerintah bertanggung jawab atas saluran utama dan petani untuk saluran yang lebih kecil. Kisaran pilihan lebarnya :
1.      Pemerintah melakukan segalanya. Di Malaysia,  departemen irigasi dan drainase  yang menyediakan operasional dan pemeliharaan saluran utama dan sekunder, sementara itu organisasi petani yang didukung oleh pemerintah bertanggung jawab untuk menyediakan air untuk setiap petani.petani tidak memiliki kewenangan untuk kebijakan keputusan pada air hulu dari tempat mereka.
2.      Negara mendominasi, pengguna hanya membantu. Divisi engelolaan yang konvensional dalam system irigasi yang besar adalah negara bertanggung jawab atas operasinal dan pemeliharaan kepada kepala pekerja seperti baendungan atau pengalihan sungai dan saluan tersier. Petani bertanggung jawab untuk mengelola pendistribusian dan pemeliharaan air bersama di saluran irigasi paling bawah. Biasanya melibatkan antara 10 sampai 50 kelompok tani yang diharapkan dapat menyelesaikan nya sendiri.
3.      Pengguna mendominasi , negara memfasilitasi. Dibeberapa negara , asosiasi pengguna air masuk kedalam kontra perjanjian  dengan badan pengairan negara utuk menyediakan layanan air khusus
4.      Petani yang melakukan segalanya. Di pegunungan Nepal sebagian besar  irigasi di berada ditangan masyarakat sekitar yang telah membangun saluran mereka sendiri. Umumnya dengan membuat saluran sungai kecil. Contoh serupa dari  system pengelolaan irigasi yang dikelola petaninya sendiri dapat ditemukan di hamper setiap negara yang menganggap irigasi adalah hal yang penting.
Asosiasi irigasi tradisional di Mendozamencakup 100 sampai 500 hektarnamun tidak cukup untuk memenuhi biaya keseluuhan. Pemeliharaannya tidak mencukupi, administrasinya lemah, dan orang-orang yang berada di kepala saluran yang paling diuntungkan. Situasi berubah ketika asosiasi kecil berubah menjadi besar untuk 5000 sampai 15000 hektar  20 organisasi baru tebentuk yang mencakup 20.000 hektar yang dapat membuat anggarannya sendiri, membuat peraturan sendii sesuai undang-undang air yang berlaku.organisasi tersebut memperkerjakan manajer professional untuk menanggani semua masalah administrasi seperti, penyaluran air, biaya pemulihan dan pemeliharaan.
Alokasi fungsi antar instasi dan pengelola irigasi bervariasi pada setiap tingkat system. Tingkat control dari agen yang lebih besar umumnya ditemukan pada tingkat system yang lebih tinggi, dengan peran WUA pada tingkat yang rendah. Namun pembagian tangung jawab sangat bervariasi antar negara.   Pada tingakat sistem utama, pengguna mungkin memiliki pengambilan keputusan sendiri. Namun agency tersebut mempertahankan peratuan, kepemilikan dan O&M dengan kuat. Manajemen bersama sering ditemui pada subsistem atau pada tingkat distribusi, baik melalui pembagian tanggung jawab O&M yang direncanakan atau melalui petani secara informal terbagi menjadi beberapa tugas. Program transfer majemen pada system yang  besar pada umumnya berada pada kepemilikan WUA  dan tanggung jawab O&M hanya pada tingkat subsistem distribusi perairan tersebut kepemilikan dan tanggung jawab yang berkelanjutan atas aliran air.
Prinsip umumnya adalah tanggung jawab atas omset tidak tergantung pada volume air tetapi pada jenis pengguna. Jika pada hilir hanya digunakan untuk irigasi  dari satu titik tertentu, maka titik itulah yang menjadi tanggung jawab petani, terlepas dari daerah irigasi dan bentuk lembaga yang terpilih sepeti WUA dan sebagainya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar